Selasa, 16 Desember 2008

Keletihan di Lautan, Pendayung Diselamatkan Telepon


SIDNEY, MINGGU — Seorang petualang asal Italia, Alex Bellini, yang telah menghabiskan 10 bulan perjalanan mendayung lebih dari 18.000 kilometer mengarungi Samudera Pasifik kehabisan energi untuk mencapai wilayah darat Australia. Bellini berhasil diselamatkan sekitar 65 mil nautikal dari tujuannya, Australia, setelah cuaca tak bersahabat melemahkan kondisinya. Bellini yang memulai perjalanannya dari Peru pada Februari mengontak istrinya pada Jumat (12/12) untuk meminta pertolongan. Ia menyampaikan kepada istrinya merasa keletihan untuk melanjutkan perjalanan perahu yang harus dikayuhnya sejauh 7,5 meter lagi walaupun kota Laurieton, Australia bagian timur, telah tampak di depan mata. Lalu, istri Bellini menghubungi pemerintah setempat dan sebuah kapal tarik Australia dikerahkan untuk menyelamatkan pria berumur 30 tahun tersebut menuju daratan. Kapal Bellini telah berhasil ditarik dan mencapai Newcastle, 160 kilometer di sebelah utara Sidney, Sabtu.Meski terlihat letih dan kurus serta brewok yang menghiasi wajahnya, Bellini malah tersenyum lebar dan sangat bersemangat saat bertemu dengan istrinya, Francesca."Saya baik-baik saja, hanya keletihan. Saya butuh waktu untuk istirahat,” tuturnya.Angin kencang menghambat upayanya untuk menuju daratan hingga beberapa hari. Bellini sudah tak berdaya lagi menghadapi terpaan angin kencang karena kehabisan energi pada Jumat.“Apabila menunggu sampai beberapa hari lagi di lautan, cuaca akan semakin memburuk,” ujar Bellini yang telah mendayung melintasi Mediterania dan Samudera Atlantik. “Benar-benar perjuangan keras,” katanya.Pria itu mengatakan, tujuan perjalanannya bukan untuk mencapai pemecahan rekor. Bellini bukan satu-satunya orang yang telah mengarungi Samudera Pasifik dan ia tak yakin apakah perjalanan solo itu merupakan perjalanan terpanjang. Bellini bahkan menjelaskan, perjalanannya ini untuk mengukur batas kemampuan dirinya. “Alasan petualangan ini ada dua, yang pertama adalah untuk menyeberang Samudera Pasifik. Namun, alasan lain justru adalah bagaimana perjalanan ini dapat saya resapi, seperti mengenal akan sesuatu di dalam diriku,” ujarnya.Ia menggunakan telepon satelit untuk dapat menggapai komunikasi dengan orang-orang di daratan. Bellini bertahan hidup dengan makanan yang telah dikeringkan dan meminum air laut yang telah disuling. Bellini menggunakan perlengkapan masak berukuran kecil untuk menggoreng ikan dan memasak air untuk kuah makanannya.Berada di lautan dalam waktu lama membuat Bellini rindu makanan yang terasa legit, seperti tiramisu. “Kerinduan itu membuatku tergila-gila pada makanan yang legit. Saya ingin semua makanan manis di Sidney,” tuturnya sambil tertawa.Bagian terberat dari perjalanannya adalah saat ia merasa kesepian dan merindukan istrinya. Namun, walaupun terpisah 10 bulan, Bellini mengatakan, seakan waktu tak berarti seperti ketika mereka bertemu pada Sabtu itu. Suami istri itu berencana akan kembali ke rumah mereka di Trieste, Italia.Saat ini Bellini belum ada rencana untuk kembali berpetualang di hamparan laut terbuka dan memilih menetapkan prioritas lain. “Saya merindukan tempat tidur saya, rumah saya. Saya ingin pulang,” kata Bellini.